Jumat, 27 April 2007

My First Tour of Duty on Depdagri

Nah...setelah menjalani kegiatan yang cukup padat, kembali aku sempatkan menilik blog ku ini, kangen bercerita, bertutur pengalaman dan perkenalan dengan saudara-saudaraku di Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Ini adalah tugas luar pertamaku setelah di Depdagri. Eksiting juga....setelah dua bulan aku bertugas, nah turun SPT mendampingi bosku (Kartiko Purnomo, Direktur Wilayah Administrasi dan Perbatasan) ke Tanjung Pinang. So... hari jumat sebelumnya semua urusan administrasi diselesaikan dulu. Teman-teman di kantor, Bu Rere, Bu Tatik dan Furqon, mbantu bangat, urus tiket and kontak ke Tanjung Pinang (maturnuwun sewu Thanks ya frend). Wahhh ternyata dapat tiket Garuda, exekutif lagi.... Minggu sore (22 April 2007) berangkat ke Bandara Sukarno Hatta, pesawat take off 15.35 WIB ( sebelumnya kebaktian pagi di GPIB Paulus, Sunda Kelapa, dekat Bappenas). (ada memory yang lain dengan bappenas, tp aku tuturkan next time aja ya....).
Waktu chek in, kan biasanya di bagian yang bisnis, eh...disuruh ke bagian yang ada karpet biru.... (ndak karpet merah ya...), ternyata kelas exekutif. Cuman...sempat ngotot-ngototan dengan petugas cek innya garuda, soalnya tanda pengenal bosku blm aku pegang, masih dalam perjalanan. Lha...sodorin SPT dari Dirjen, katanya gak bisa. Sampai panggil supervisornya, bule di belakangku udah pada ngomel, lama antri. Aku ngotot, kalau gak dikasi boarding pass nya pak kartiko, aku ndak beranjak. Akhirnya di kasi juga..... uh.. sebel juga.
Bosku bilang, Mo...inikan kelasnya Dirjen or Gubernur.....wah.... hebat skali.... (padahal aku yakin, Bosku udah sering gunakan kelas exekutif....). Aku yang dapat limpahan.... he..he....he....
Penerbangan ke Batam ditempuh 1 jam 20 menit, cepat juga... + dapat layanan exe......
Tiba di Bandara Hang Nadim, penjemput udah stand by and parkir di VVIP, padahal kita maunya biasa2 aja, ga' usah penyambutan seperti itu. Trus ke Punggur , Pelabuhan Fery sekitar 30 menit. Nyebrang sekitar 1 jam ke T. Pinang. Asyik....perjalanan laut, sedikit berombak, seperti di ayunan. Bos ku cerita tentang perjalan beliau sebelumnya ke Batam n Tanjung Pinang. Trus cerita tentang awan...kebetulan pemandangan sisi kiri kapal di kejauhan gelap dan hujan. Katanya awan seperti itu sangat ditakuti pilot, ada guntur dan goncangan - goncangan.
Tiba di T. Pinang, jemputan udah siap, langsung ke Hotel Bintan Beach Resort, cek in, dapat kamar yang bersebelahan dgn My Bos. Mungkin sdh diatur panitia. Dapat briefing, trus jamuan makan dengan Karo Pemerintahan. Wah...asyik juga, makan sea food. Sop ikan nya sedaaaap bangat. Trus makan Gong-gong (semacam keong laut). Pertama agak aneh juga makannya, sempat neg. Tapi aku coba makan, menghormati tuan rumah. Diajari cara cabut dagingnya dan buang sisa daging yang tidak bisa dimakan, agak aneh sih. tapi setelah campur saus kacang, ternyata enak bangat, kayak daging cumi. Katanya, makan gong-gong meningkatkan stamina dan libido laki-laki (apa betulll??) Katanya istri bisa kewalahan..... yah cueklah, sing penting enak dan kenyang..... gratis mbok.....
Nah...besok paginya acara inti, Bintek Penegasan Batas Daerah. Pesertanya banyak, camat se Provinsi, Kabag Pemerintahan, msh banyak lagi dari jajaran pemerintahan di Kepri.
Acara di buka SekProv (Bapak Edy Wijaya).... Salah satu pesannya menyangkut Pulau Berhala, yang disengketakan dengan Prov. Jambi. Pulau Berhala merupakan milik Prov. Kepri (harga mati) kata Pak Edy. Memang kedua Provinsi mempunyai argumen tersendiri yang menguatkan dasar kepemilikan P. Berhala tersebut. Dari sisi sejarah, kedua provinsi punya sejarah sendiri. Mana yang jadi pegangan? Dikelola berdua aja, sistem bagi hasil, kan jadi sejahtera masyarakat di P. Berhala. Jangan berantam lah....
Selanjutnya Bosku menjelaskan tugas-tugas. DirWilTas, yang sangat banyak, dan buat puyeng. Katanya staf di Batas Antar Daerah jarang smile saking menumpuknya tugas, ditambah lagi uneg-unek pejabat daerah dan dprdnya yang ngotot menggolkan keinginan mereka menyangkut perbatasan dan pemilikan suatu daerah or pulau. Beliau sangat piawai dan terstruktur menjelaskan beberapa kasus penyelesaian kasus-kasus perbatasan antar daerah. Kadang guyon, biar peserta gak tegang. 2 jam, terasa singkat karena materi dan penjelasannya menarik perhatian peserta, terlihat dari begitu antusiasnya para peserta memberi pertanyaan dan tanggapan, yang kesemuanya ditanggapi Kartiko Purnomo dengan lugas dan sesekali memasukkan pengalaman beliau menangani beberapa kasus di daerah.
Jam 1 cek out. Setelah makan siang, pamitan kepada Karo Pemerintahan, panitia dan seluruh peserta. Ternyata sdh disiapkan oleh-oleh untuk Pak Kartiko, Saya, dan titip untuk Pak Sri Sugondo, Kasubdit Batas Antar Daerah (bosku juga). Wah jadi tambah tentengan. Nyebrang lagi ke Batam. Sayangnya gak sempat ketemu temen2ku Imam dan Tanjung (Geodesi UGM 89) dan John T. Nuklir UGM 91). Padahal mereka rencananya "menculik" aku setibanya di Batam. Aku minta maaf ya... belum sempat meluangkan waktu, karena acara rapat udah antri di jakarta, so...harus balik jakarta. Next time ajalah.....
Besoknya masuk kantor, disposisi yang bersifat sangat segera udah di atas meja (Masalah desa 6 desa yang diperebutkan Halmahera Utara dengan Halmahera Barat di Maluku Utara). Kembali berkutat dengan penyelesaian masalah-masalah batas daerah, yang kadang buat mumet :) tapi menyenangkan.....he..he..he... trus, persiapan Rapat Sosialisasi Penegasan Batas Daerah besoknya (Rabu, 25 April 2007, di Hotel Mercure, selama 2 hari). Trus buat laporan tugas luar (ND Direktur ke Dirjen). Sampai telat pulang.
Puji Tuhan, semua dapat diselesaikan, termasuk kegiatan 2 hari di Mercure. Sukses & Thanks God.
Puji Tuhan

Tidak ada komentar: