Jumat, 23 Maret 2007

Kembali lagi

Akhirnya, kembali lagi aku berhadapan dengan monitor blog ini..... Sebenarnya udak dari kemarin2 pengen curah pendapat, tapi something error dengan komputerku, jadinya nganggur dari blog ini.

Eh kog sepi amat ya... belum ada yang kasih komentar.... atau masukan2 biar ide-ide muncul....
sedikit cerita tentang dengan dpr yang terhormat lagi diskusi. Apakah harus di satu tempat di luar gedung rakyat sana.... Kurang fasilitas, atau bersifat sangat rahasia ya...

Kadang ngantuk juga menyaksika mereka beradu argumen, tapi yah...begitulah, kadang bahasnya sampai bolak balik, habisin waktu aja....

Yah, udah dulu, karena aku harus ikut dalam rapat dengan dpr, walaupun sebagai pendengan yang budiman..... yang bicarakan peng"gede2 aja.... Siap-siap lembur sampai tengah malam.

Kamis, 08 Maret 2007

Rentetan bencana....

Belum hilang penderitaan korban banjir di jakarta, tenggelamnya kapal, anjloknya kereta api, terbakarnya kapal...beruntun bencana mendera bumiku. Banjir dan tanah kongsor di Manggarai, Gempa di Solok- Sumatra Barat, Garuda terbakar di Yogya, Gempa di Singkil dan Bengkulu......korban berjatuhan, manusia tertimbun, terjebak, terpanggang.....uuuhhh....sesak dada ini setiap detik pembicaraan yang terlontar didominasi topik bencana. Belum lagi prakiraan cuaca BMG yang mewanti-wanti waspada, karena sampai dengan akhir maret indonesia akan dilanda bandai.....apaaaaaa lagi ini....kenapa gak henti-henti alam menyengsarakan.
Atau manusia sudah terlalu tamak dengan segala intervensi atas dasar pembangunan sehingga menjarah sampai batas kesabaran alam. Alam murka. Atau keserakahan penjarahan hutan yang kelewat batas.......tetapi koq nda sadar-sadar...... Bencana sudah berungkali, bertahun-tahun.... manusia lupa diri, seolah-olah pemilik tunggal alam ini. Bukankan alam ini merupakan pinjaman dari anak cucu kita......
Makanya.....lingkungan dijaga.....bukan untuk dirusak.....
Bumi mbo ya,,jangan disakiti....sudah syukur bisa hidup, bercengkrama di atas kulitnya,
Kalau bumi muntah, bagaimana.....kan korban lagi..... Makanya bersahatbatlah dengan bumi kita, jangan saling menyakiti.... peace lah....

Kunjungan pertama

5 Pebruari 2007, ketika kru batavia air menyuarakan pesawat dalam beberapa menit lagi akan memasuki jakarta, ada rasa syukur. Sejenak aku menarik nafas, akhirnya perjuanganku selama setahun tergapai juga. 5 Pebruari 2007, memang bukan kali pertama mengijakkan kaki di Cengkareng, kali ini prosesi menjadi warga "kampung" jakarta kumulai. Aku pindah ke Jakarta dalam rangka tugas. Ada banyak alasan hingga kuputuskan menjadi penghuni kota yang penuh dimensi, termasuk dimensi "macet" (mudah-mudahan segera teratasi dengan setumpuk programnya Bang Yos).
Memasuki kota jakarta, aku disambut banjir....kaget juga, pertama skali merasakan sulitnya keluar dari bandara Sukarno Hatta, Cengkareng. Sempat juga terlintas dipikiran, waw...di manado aku tidak pernah mengalami keruetan perjalanan seperti ini. Apakah aku ditolak jakarta?, sehingga membutuhkan 4 jam perjalanan taxi, yang biasanya tidak lebih dari satu jam. Yah..akhirnya duit extra mengalir dari dompetku yang sudah menipis..pis..pis...
Oh..ya...aku cerita sedikit tentang Manado. Akhir 1997, aku berangkat ke Manado, lewat Surabaya, naik kapal Kambuna. Belum ada duit naik pesawat, maklum..baru lulus kuliah di UGM, Yogya. Belum ada bayangan, bagaimana kota Manado, tapi ada keyakinan...pasti bisa menjalani hidup di daerah yang terkenal dengan kecantikan perempuan manado (minahasa)...emang cantik-cantik, keren habis. Di Yogya aja bisa hidup, walaupun prihatin dengan kocek as a student..he...he...he...
Aku ditempatkan bekerja di Bappeda Prov. Sulawesi Utara, kuawali bekerja, mengenali Manado dengan tinutuan dan rica-ricanya....uh..sedap en pedasss... Banyak pengalaman menjadi "surat" lembar hidup yang telah terlalui. Perjalanan karirku juga berawal di sana. Banyak pelajaran hidup yang terserap, ada senang, susah, getir...tapi semua terlewatkan dengan penuh syukur. Ternyata Tuhan Maha Bijak membentuk insan_Nya.
8 tahun bertualang di Sulawesi Utara, akhirnya kuputuskan untuk hijrah ke Jakarta. Ada banyak alasan, kenapa keputusan ini terlahir. Tidak etis aku jelaskan terlalu rinci di halaman ini, cukup jadi story pribadi aja. Tapi yang pasti. keinginan untuk berkiprah di kancah nasional, dan yang utama lebih dekat dengan seseoarang yang selalu "mengomeli" untuk lebih maju. Banyak dukungan dari dia yang akhirnya memotivasi diri untuk melangkah "lebih" ke depan.
Setelah 8 tahun, aku merintis jalan untuk pindah tugas ke jakarta. Ternyata tidak semudah yang diceritakan teman-teman. Jauh butuh perjuangan yang melelahkan kadang menjengkelkan, yah..disabar-sabari aja. toh sudah niat untuk pindah. Bolak-balik Manado_jakarta (kayak orang bisnis aja, padahal duit sudah habis-habisan juga). Harus melewati tes kompetensi segala. tapi syukur puji Tuhan, aku lulus. Hampir satu tahun proses kepindahan, akhirnya kuterima juga SK Pindah (SK kan kramat buat PNS :)......) rasanya segala kelelahan, kegundahan, tanda tanya...terjawab sudah. Hilang rasa penat. Lega... Ada rasa terbersit : Dia buka jalan saat tiada jalan....sungguh indah.
Dengan modal SK ku, semua urusan admistrasi di Manado terselesaikan, termasuk "harta milik"ku di kost (yang selama ini menjadi teman di kamar.... maksudnya televisi, tape, meja , buku-buku koleksiku selama 9 tahun. Terbang ke jakarta, walaupun awalnya barang-brangku titip di pondokan teman, dan aku nginap di kost adekku.
Terbang ke jakarta. Tidak terpikir akan banjir bandang, walaupun sudah diwanti teman-teman kantor, jakarta banjir. Harus terbang, perjalan panjang dimulai, soalnya banjir, supir taxi membawa aku entah ke jalan mana, tol mana, karena dimana-mana terjebak banjir. Untung sopirnya senang cerita sehingga bisa membunuh rasa bosan. Tujuan pertama ke Plumpang Jakarta Utara, tertutup semua jalan. Akhirnya kuputuskan ke Pancoran, ke pondokan "temanku: yang saat ini menjadi motivator buat diriku. 4 jam perjalan taxi, pengalaman pertama terlama dalam taxi......banjir....banjir......
Itulah sekilas kunjungan pertamaku......
Saat ini, walaupun baru sebulan, aku cukup menikmati kerjaku, teman-teman yang lucu, penuh tawa, walaupun belum gajian...katanya sementara proses, tapi hidup harus go on... burung-burung aja bisa hidup, apalagi saya....bisa dong... Pasti dibimbingNya. Semoga Jakarta tidak banjir lagi.....