Senin, 16 April 2007

Taman Eden

Dulu….waktu masa anak-anak nih.., mendengar cerita tentang taman eden (firdaus), wah…menarik skali. Kadang duduk tertegun (kadang lapar ndak terasa…) membayangkan taman eden dengan skala keindangan dan kedamaian yang ada di sana dengan versi bocah…lugu kali ye…. Terbayang tayangan kehijauan, kicau burung dan keakraban Manusia dengan binatang, full damai, peace…gitulah…. Masa kecil yang berfantasi Taman Eden, dan berkahayal sosok diriku hadir di taman. Wah..pengen skali ke taman eden…..

Tapi di mana yah letak taman eden itu?

Nah aku ada “cukil” dari beberapa tulisan tentang taman eden.

Taman Eden, dari bahasa Ibrani Gan Eden, גן עדן adalah sebuah tempat yang diceritakan dalam Kejadian 2 dan 3; Cerita Taman Eden mengisahkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, memerintahkan mereka untuk tidak memakan buah dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat, dan bagaimana mereka dikeluarkan dari taman tersebut setelah melanggar perintah-Nya, karena tergoda oleh ular, dan memakan buah dari pohon Pengetahuan tersebut. Sebagai bagian dari pengusiran tersebut, kherubim (malaikat-malaikat kecil) dan sebuah pedang berapi dipasang di depan taman tersebut, untuk mencegah manusia kembali dan memakan dari Pohon Kehidupan.

Nah ….menarik to…

Alkitab mengatakan letak dari Taman Eden adalah:

"Ada suatu sungai yang mengalir Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang." (Kejadian 2:10)

Dua sungai tersebut adalah Hiddekel (Tigris) dan Perath (Efrata).

Inilah sebabnya mengapa banyak orang-orang Kristen beranggapan bahwa taman yang asli terdapat disuatu tempat di daerah Mesopotamia (daerah sekitar Irak sekarang) dimana sungai Tigris dan Efrata mengalir di jaman sekarang ini.

Alkitab mencatat terjadinya air bah yang menghancurkan dunia, ribuan tahun setelah Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden. Lapisan dari endapan tanah yang bermil-mil tebalnya, menjadi saksi bisu dari terjadinya kerusakan yang terjadi secara besar-besaran yang diakibatkan perubahan air yang mana telah memporakporandakan dan mengubur dunia sebelum terjadinya air bah untuk selama-lamanya.

Setelah air bah, para orang-orang yang selamat (Keluarga Nuh) pindah ke dataran Shinar (Sumeria/Babilonia) dimana disana dapat kita temukan sungai-sungai yang dinamakan Tigris dan Efrata. Ini jelas bukan merupakan sungai-sungai yang sama. Sungai baru ini mengalir diatas lapisan batuan yang terbentuk oleh air bah dimana batuan ini mengandung milyaran tubuh yang mati (mereka yang terbunuh oleh karena air bah). Sungai-sungai ini mungkin dinamakan sama dengan nama sungai sebelumnya sebelum terjadinya air bah, yang mungkin sama seperti yang dilakukan para pendatang dari Ingris sewaktu datang ke Amerika dan Australia, dimana mereka mengambil nama yang sudah umum di negaranya untuk menamakan banyak daerah di tempat yang mereka sebut "Dunia Baru".

Sebagai catatan, Alkitab berbicara mengenai salah satu sungai terpecah menjadi empat anak sungai, hanya dua dari antaranya yang disebut Tigris dan Efrata. Dan keduanya bukanlah yang ditemukan di Asia tengah jaman sekarang ini.

Taman Eden telah dihancurkan oleh Air bah. Letak Taman Eden di dunia ini tidak pernah dapat ditentukan secara pasti --- sebagaimana kita tahu, letaknya adalah ditengah-tengah Samudra Pasifik sekarang.

Itulah uraian singkat (ilmiah dikit lah)

Taman Eden juga bisa hadir dalam hidupmu, begitu sari kotbah Pdt. Max Valerio, MA kemarin di Rehobot, Perdatam. Damai yang ada di Eden dulu adalah kesejukan yang terjadi ketika Tuhan berjalan bersama-sama dengan manusia, ada keakraban. Eden yang dulu adalah aktualisasi surga dalam bentuk realita. Surga berbicara dalam konteks roh. Nah, ketika manusia dapat berjalan dituntun oleh Tuhan, kedamaian, kesejukan, keakraban akan tercipta. Itulah Eden dalam dunia nyata.

Manusia diperintahkan untuk menguasai bumi dan menaklukkan binatang. Menguasai dalam arti mengelola, bukan untuk menguasai atau bersikap menjadi pemilik tunggal, yang bisa seenaknya merambah hutan, memburu binatang. Akhirnya hutan gundul, dunia fauna terancam. Keseimbangan alam terganggu, akhirnya banjir, wabah penyakit….. ulah manusia yang tidak menghadirkan Taman Eden dalam hidupnya.

Tidak pernah disebutkan untuk menguasai manusia. Tetapi kenyataan ada perbudakan. Penistaan hak azasi manusia. Yang lucunya, menurut sejarah nih… penyerahan atau perdagangan manusia (perbudakan) bercampur dengan kegiatan keagamaan. Manusia menunjukkan dua sisi yang bertentangan, tapi begitulah, kadang manusia bertopengkan agama untuk melegalkan keinginannya. Rusak dah… Kedamaian semakin jauh. Taman eden semakin jauh. Taman eden jadi taman edan karena manusia jadi edan.

Btw, setiap manusia akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya pada akhir raganya. Taman eden baru adalah bumi baru, karna yang lama sudah berlalu.

Tidak ada komentar: