Rabu, 26 September 2007
Telinga Hidung
Nah... air sudah keluar, tetapi telinga sebelah kanan mendengung dan sepertinya aku merasa pendengaran kiri dan kanan tidak sama (ndak stereo gitulah....) Mana hidung sumbat terus, pasti ada hubungan sebab akibatnya. Kadang terpikir, apakah sinusitis nongkrong di hidungku. Setiap malam sumbat sebelah, ke mana arah kepala miring, sumbat di hidung menyesuaikan.... wah..repot bangat.
Sebenarnya keadaan ini udah lama, kadang kambuh, telinga gak stereo, tapi sumbat di hidung ndak sembuh-sembuh (apa ya obatnya.....). Pernah juga periksa di Manado, malah 4 kali, tapi gak ada perubahan.
Nah.. tadi aku sempatkan ke RSCM, sudah semingguan pengen periksa, tapi harus urus askes dulu ke Askes Pusat dan minta rujukan dari dokter Puskesmas Cikini (askesku masih askes manado, ternyata pindah lokasi kerja, harus pindah juga status askesnya, padahal 1 management, yah...diuruslah, ndak lama sih). Trus, ada beberapa tugas yang harus diselesaikan, jadinya baru bisa hari ini.
Pelayanan askes ckp bgs, daftar lebih murah. Tetapi antri juga, mana dokternya sempat kosong, ndak tau pada main ke mana. Aku nunggu hampir 2 jam, baru dapat panggilan.
Pertama hidung dicek. Trus telinga kanan dan kiri. Selanjutnya aku ditanyain dan aku berusaha menjelaskan sedetail mungkin, supaya lebih jelas dokternya mendiagnosa.
Kemudian, pindah ruangan, dan diperiksa ulang telinga kiri. Katanya gendang telinga agak masuk, tertarik ke arah dalam, ada kotoran yang menempel dan sudah mengeras, samapi kedengaran bunyi "rik...rik..rikkk, sempat deg deg-an juga dengarnya. (koq bisa ya... padahal setiap hari aku bersihkan, apakah karena gendang telinga tertarik? atau ada sebab lain. Thanks ya dokter, akhirnya dibersihkan. Terasa bunyi derik-derik ketika dibersihkan, mungkin sudah mengeras dan melekat kuat pada orgad2 dalam telinga. Dokterlah yang tau. Kemudian diberi resep
Nah...ambil obat yang askes di lantai II, antri lagi, lebih dari setengah jam, baru dapat obat, hanya 1 jenis, antibiotik. Yang dua macam lagi harus beli seperti biasa di apotek lantai 1. Turun lagi, daftar dan antri. Harus sabar dan belajar sabaaaaarrrrr. Akhirnya jam 2 siang, obat sudah siap tapi harus bayar.....yar....yar...... mudah2an cepat sembuh.
dari RSCM mampir ke gedung Menza, Kuningan, ambil voucer foto (menang undian Readers Digest). balik kantor, tiba 15.15. Sempatin nulis di blog ini, biar gak lupa cek ulang minggu depan.
nah....begitulah kegiatanku hari ini.
Selasa, 25 September 2007
Kunjungan September
Aku sempatkan bertutur lagi…..
Seharusnya dari awal september, aku mencurahkan segala pengalamanku, dengan harapan bulan ini hidup semakin ceria, semangat bergelora….September ceria, September sukses.
Hampir satu bulan jaringan internet di ruanganku terputus, nggak tau karena alasan apa. Ada rasa terisolasi, biasanya informasi online, semua berita terbaru dengan mudahnya tertayang di monitor. Gossip perceraian artis juga, tergadang jadi bahan referensi juga, yah… sekedar mengimbangi celoteh teman-teman yang gemar hot gossip artis Indonesia yang belakangan ini hobby kawin cerai, ada yang bilang emansipasi….betul nggak ya?
Jam 14.30 acara selesai, tim pulang ke Jakarta. Dalam perjalanan terhibur juga dengan cerita pak Lukman yang berbau “arab”. Lucu, humoris. Wah, aku sempat dapat oleh2 dua ember peyem (khas kuningan) dan Jeniper ( itu lho… Jeruk Nipis Peras) dari Anang (teman kuliah geodesi UGM Yogya). Aku sering panggil dia Anang Black, kulitnya hitam legam…. (sori Nang…). Thanks ya Nang, peyemnya aku distribusi di kantor, pada senang buangat. Malam jam 8.30 tiba di kebon sirih, badan sudah capek, pengen cepat-cepat istirahat.
Nginap di hotel Rama. Yah odol ndak ada, sabun mandi cuman satu. Sandal hotel ndak ada. Terpaksa minta tolong office boy membeli, walaupun sudah tengah malam, masa gak sikat gigi…. Seram deh… Aku sempatkan juga menyiapkan materi tayangan untuk makalah kedua yang akan dipresentasikan sore hari. Pinjam laptop panitia.
Subuh, ikut sahur, tidur lagi. Jam 8, acara dimulai. Pak Gondo memberi ceramah, dengan gayanya yang sedikit lucu, sering menggunakan dan mengawali pembicaraan dengan kata “kita”. Begitulah gayanya. Sore hari lanjut dengan Ratek batas daerah dengan presentasi yang lebih teknis. Menjelang magrib, acara selesai, dilanjutkan dengan buka puasa bersama (makan kolak, roti dan teh manis + kopi). Makan malam dengan Pak Wim + staf dan Pak Widodo (Bakosurtanal) di Restoran Kampung Nelayan. Masih dengan menu sea food. Sop kepala ikan tetap dipesan + ikan bakar, kepiting…. Sedap bangat. Sumbang lagu menjadi wajib, Pak Acri (stafnya Pak Wim) menyebutkan namaku untuk menyumbangkan lagu. Yah…. 2 lagu cukuplah, kali ini lagu manado & pop Indonesia. Kelar menikmati makan, panggilan lagi, untuk menyumbangkan lagu… yahh, biar sudah kenyang, dua lagu lagi, lagu barat aja, aku lebih enjoy.
Kelar makan, Pak Wim mengantar kita jalan-jalan kota Palu, ada jembatan di atas sungai dekat teluk Palu (Jembatan Ponulele….?????) Bagus juga. Jam 23, tiba di hotel, ngantuk, pengen cepat2 tidur, tapi pak gondo ajak cari aqua (air minum di hotel, rasa payau). Jalan kaki, udah tengan malam, nggak ada angkutan, ketemu juga kios kecil. Balik ke hotel, ketemu penjual rambutan dan keripik singkong, beli lagi….. jadi gak ngantuk, ada teman cerita…rambutan dan keripik he..he.he..
Besok paginya tanggal 20, dengan Batavia air, take off jam 08.00. siang hari di Jakarta, langsung ke Senayan, Gedung DPR RI. Lanjut RDP Komisi II dengan Guberbur Jambi, Kepri, Setda Maluku Utara dan Bupati Halmahera Utara. Sempat tertidur pulas di ruang rapat (bukan pada saat RDP lho..tetapi pada saat istirahat……) Nah begitulah ceriaku kali ini.