Rabu, 30 Mei 2007

Mampir di Sidikalang

Nah...ini cerita tentang rasa kangenku pulang kampung.
Saat bosku mengajak aku ikut survey batas daerah ke labuhanbatu, wah...senang bangat. Pertama, kembali aku menggeluti dunia survey dan pemetaan yang sudah lama tidak terjamah. Dulu sih..waktu di manado, surveynya antar instansi aja, jadi yang dikunjungi kantor aja. nah sekarang real world -nya, masuk pedalaman, perkebunan, menjelajahi perkampungan dll. Trus berdiskusi di atas peta.... asyik bangat.
Kedua, aku harus sempatkan mampir ke Sidikalang (kampung halamanku), mumpung sdh memasuki sumatera utara. Sesuai jadwal survey, yang selesai hari sabtu, memungkinkan aku pulang kampung. (thanks to Pak Gondo, atas ijin 2 hari...)
Pekerjaan survei sudah selesai jumat malam, trus lanjut diskusi dengan pemda setempat dan membuat berita acara peninjauan lapangan. Sebelum meninggalkan Rantaupratat, pamit dulu ke Sekda Pemkab. Labuhanbatu. Perjalanan ke medan agak lambat, berhubung teman dari bakosurtanal masih sakit, lemas, ndak kuat goncangan. 10 jam perjalanan pulang, melewati areal perkebunan kelapa sawit dan karet, jalan yang sama dengan saat kedatangan.
Jam 11 malam tiba di medan dan nginap di Tiara Hotel, di pusat kota, dekat kantor gubernur sumut. Uhh...dingin bangat. Setelah sarapan pagi, rombongan menuju bandara Polonia dan sebelumnya beli oleh-oleh di pusat oleh-oleh medan, beli bika ambon dan bolu meranti. Trus meluncur ke bandara polonia. Setelah bosku dan rombongan cek in, aku pamit pulkam, dan minta ijin 2 hari tidak masuk kantor (setelah nego...bosku setuju....hore.......). Senang bangat, terakhir pulkam 5 tahun lalu, ketika ayahku meninggal dunia tahun 2002.
Dari bandara Polonia, langsung ke stasiun sampri (samosir pribumi) di padang bulan. 3 jam 30 menit perjalanan tiba di rumahku, jalan dalihan natulo no 54 sidikalang. Senang bangat. Sempat kaget juga, di rumah banyak orang, ada kejadian apa? Ternyata ada idadah dan arisan Punguan Hutauruk Boru Bere se sidikalang. Nah, pas makan, ada ikan mas arsik... enak tenan.
Malamnya kangen-kangenan dengan mama, adekku Fernando dan Daulat, Tanteku, famili2 dan tetangga. Rame.
Senin pagi tanggal 7 mei 2007, aku sempatkan ke Taman Wisata Iman (TWI) di desa Sitinjo, Panji. Sudah banyak cerita tentang keindahan taman itu dengan nuansa wisata religius. Berangkat berlima, Kak Sulla, Ita, Putra dan Leo (thanks atas tumpangan mobilnya).
Memang indah bangat panorama TWI, pandangan tidak terhalang dari puncak. Penataan rumah ibadah dari semua agama di indonesia, ornamen2 religius yang menonjol di areal taman. Ada Jalan salib (via dolorosa) yang mengingatkan akan penderitaan dan cinta kasih Yesus, hingga mati di kayu salib. Goa Maria dan bilik doa. Patung Musa, Abraham ketika mempersembahkan anaknya Isak, miniatur kandang domba tempat Yesus lahir. Masih banyak lagi, yang bisa dinikmati khususnya panorama alam yang indah, sungai yang membelah taman dan suara air terjun. Memang nikmat sekali karunia Tuhan. Thanks God. Tidak sangka ada temapt seindah itu di Sidikalang (Dairi).
Selesai mengabadikan keindahan taman, kami pulang dan mampir di rumah makan dengan makanan khus ayam nadipadar (ayam panggang khas batak). Sambalnya aja enak bangat, pedas,asam.... ada rasa andaliman yang buat lidah bergetar getar enak.
Sorenya masih lanjut dengan makan mi sulla, yang sudah terkenal seantero sidikalang, dan orang2 sidikalang di perantauan umumnya sudah pernah menikmati lezatnya masakan kak sulla. Thanks kak sulla.
Ntar...aku bagi bagi foto-foto Taman Wisata Iman, siapa tahu anda berencana menikmati alam pegunungan, nikmatnya kopi panas dan sidikalang.
Udah ya.... thanks untuk semua. Mauliate

Tidak ada komentar: